Selasa, 17 November 2009

TERAPI IMUN- MA untuk AUTISM

Clinical Abstract :
Abstract of Studies Clinical Trials, Research Materials and Doctor Testimonies on Molekul Ajaib (MA).

STUDI MA TERHADAP ANAK-ANAK AUTISME :
Jumlah anak-anak = 9 orang
Umur = 2,9 - 9,9 tahun
Umur rata-rata = 5,07 tahun

Kepada anak-anak tersebut diberikan 3 kapsul MA 3 x sehari selama 3 bulan dengan terlebih dahulu, ditentukan treatmentnya kepada masing-masing pasien. Lama studi 6 minggu dan studi yang lengkap selama 3 bulan. Untuk maksud evaluasi ini, Dr. Bock menggunakan Skala Rating " The Gilliam Autism". Metoda ini mengaplikasikan perbedaan skore yang didasarkan atas; perilaku/karakteristik umum pasien autistic, komunikasi, interaksi sosial dan perkembangan karakteristiknya tersebut. Kemudian skore tersebut dijumlahkan/ditambahkan untuk menentukan "Autism Quotient". Semakin tinggi "Autism Quotient" pasien, semakin tinggi pula derajat/kualitas autism pasien.

Pada akhir studi 3 bulan ditemukan bahwa ; 7 anak dari 9 orang autistic mengalami sekurang-kurangnya beberapa kemajuan/perbaikan, khususnya yang meliputi :
  • perhatian terhadap sesuatu (more attentive)
  • penyakit kulit (eczema)
  • kemampuan bertahan terhadap penyakit
  • keterampilan-keterampilan bahasa
  • resolusi diarrhea
  • keterampilan-keterampilan di toilet
 Walaupun studi ini berskala kecil, namun Dr. Bock yakin bahwa hasilnya sangat menjanjikan. Dr. Bock melibatkan/menggunakan Molekul Ajaib-MA sebagai bagian dari protokol treatmentnya dan besar harapannya terhadap kemungkinan-kemungkinan peningkatan sistem imun pasien autism pada kondisi-kondisi yang berbeda yang sering dijumpai dalam keseharian kita.
Pengalaman dengan pasien autism adalah sangat penting di samping anak autism seharusnya dievaluasi oleh tim multi-disiplin yang biasanya melibatkan; neurologist, psychologist, developmental pediatrician,language therapist, learning consultant atau profesional dari disiplin yang terkait dengan autism.

Beberapa penelitian autism yang lebih dahulu dari kami dalam menemukan pemulihan/penyembuhan autism, kami sadari kurang bahkan tidak realistis dibandingkan dengan pengetahuan/pemahaman tentang " Brain-Based Disorders" yang terkini.  Penyembuhan/pengobatan berarti: " to restore to health, soundness, or normally " In the medical sense, there is no cure for the differences in the brain which result in autism. Tetapi kami (Dr. Bock dkk.) berhasil menemukan cara terbaik dalam mengatasi autism. ----- Dr. Bock, seorang pakar riset Imun-MA dari USA (lihat testimoni para pakar tentang sistem imun dan MA)  

Apa gejala-gejala pasien autism ? Seperti apa mereka ?
Dalam pertumbuhan mereka sampai di usia 24 - 30 bulan secara relatif, anak-anak autism sering terlihat normal namun, manakala orang tua mereka mencermati lebih jauh mereka menemukan ketertinggalan-ketertinggalan bayi mereka dalam hal; bahasa/komunikasi, interaksi sosial/bermain, sensory impairment, lack of spontaneous atau bermain imajinasi, perilaku pasif, terkadang agresif bahkan perilaku melukai diri sendiri yang dapat membahayakan dirinya.


TEROBOSAN dan PERANAN MOLEKUL AJAIB ( MA ) dalam KESEHATAN JANTUNG DAN DIABETES


Diabetes dan Sistem Imun
Oleh : Richard H. Bennett, Ph.D. 

I. Diabetes melitus bukanlah hal baru bila dibandingkan dengan SARS, HIV-AIDS, flu burung, flu babi dll. Kasus-kasus penyakit baru ini semakin meningkat, tidak pilih bulu, semua orang baik muda maupun tua dapat mengalaminya. Penyebabnya sangat kompleks namun, umumnya meliputi genetika, immunity, gaya hidup dan infeksi-infeksi lurking.

II. Apa itu Diabetes ?
Bagi setiap orang, gula darah adalah sumber energi untuk semua sel dalam tubuh manusia. Dalam kasus diabetic, gula darah tidak dapat masuk ke dalam sel-sel tubuh karena insulin berada dalam keadaan "short supply" sebab tertahan oleh fungsi-fungsi insulin. Kondisi ini dikenal sebagai insulin resistance. Insulin adalah hormon yang berfungsi pada sel-sel tubuh, membuka katup secara aktif yaitu, katup transportasi glucose ke dalam sel.

Penyakit Diabetes meliputi 2 (dua) pengertian umum :

Tipe 1 : or juvenile onset diabetes
Tipe 2 : or adult onset diabetes.


III. Apa dan bagaimana kaitan Sistem Imun dengan Diabetes ?
Pada kedua jenis diabetes tersebut, sistem imun mempunyai peranan sebagai pedang bermata dua. Penderita diabetes berisiko tinggi terhadap infeksi karena sistem imun penderita diabetes lethargic dimana organ-organ dan tissuenya lebih mudah dimasuki/ditembus oleh infeksi. Kasus-kasus penanganan diabetes di rumah sakit sering terjadi karena masalah-masalah infeksi.


IV. Bagaimana MA dapat membantu/mendukung Sistem Tubuh ?

Beberapa tahun setelah saya memperkenalkan/mengajarkan tentang MA, banyak yang menemui saya dan menyatakan bahwa MA telah membantu mereka dalam mengelola/menangani tingkat gula mereka. Saat ini, dimana pengertian dan pemahaman tentang bagaimana MA bekerja sebagai pemberi informasi dalam sistem imun dan bagaimana sistem imun berperan dalam diabetic, maka perlu disampaikan pemahaman yang lebih lanjut. MA berkemampuan membawa informasi kepada sistem imun, mendidik dan menstimulasinya. Dalam proses yang demikian, terjadi komunikasi di antara bagian-bagian/elemen-elemen sistem imun. Stimulasi sistem imun seperti layaknya menempatkan sebuah batere baru dalam home thermostat yang membawa regulasi/pengaturan terhadap sistem yang menyimpang. Pada saat yang sama, jika seseorang baru menderita viral infection yang menyerang sel-sel pancreaticnya, maka MA beraktivitas meningkatkan viral surveillance dan secara potensial mencegah serangan penyakit.


Penelitian terbaru atas atherosclerosis menjelaskan mengapa serangan jantung berasal dari "out of the blue" the plaques that rupture do not necessarily protrude very far into the blood channel and so may not cause "angina". Sometimes a plaque grows to large that it virtually halts blood flow in an artery and generates a heart attack or stroke. Yet only about 15% of hearts attacks happen in this way. By carefully examining vessel walls of people who died from heart attacks, pathologists have demonstrated that most attacks occor after a plaque's fibrous cap breaks open, prompting a blood clot to develop over the break. The plaques most likely to fracture possess a thinned cap, a large lipid pool and many macrophages, and their vulnerability stems, as in earlier stages of atherosclerosis, from inflammation.


The integrity of the vibrous covering depends largely on steel-strong collagen fibers made by smooth muscle cells. When something causes inflammation to flare in a relatively quiet plaque, mediators of the process can compromise the cap in at least two ways. My laboratory has shown that these inflammatory mediators can stimulate macrophages to secrete enzymes that degrade collagen, and they can inhibit smooth muscle cells from extruding the fresh collagen required to repair and maintain the cap.

The ancients who first "defined inflammation" had to focus on what they could see and feel. today we know that the outward signs reflect a pitched struggle playing out on a "Microscopic Battlefield".


Inflammation - now recognized as a central player in atherosclerosis- occurs when certain white blood cells ( those that normally constitute the first line of defense against infection) invade and become active in tissue. As recently as 12 years ago, most physicians would have confidently described atherosclerosis as a straight plumbing problem. Fat-laden gunk gradually builds up on the surface of passive artery walls. If a deposit (plaque) grows large enough, it eventually closes off an affected "pipe" preventing blood from reaching its intended tissue. After a while the blood-starved tissue dies. When a part of the cardiac muscle or the brain succumbs, a heart attack or stroke occurs- Our systems must now deal with lead and heavy metal intruders. 


We also can offer our patients a major new nutritionally based therapy that acts like an oral vaccination, Transfer Factor. This exciting therapy help us deal with the infection aspect of vascular disease by helping to control serious chronic viral and other infections now being implicated in heart attack and stroke. Transfer Factor (Miracle Moleculle) may improve resistance to herpes, CMV, chlamydia, and helicobacter (often coming from chronic dental problems). Until such time as science identifies the proper vaccination or anti- infective therapies to cure these infections, it seems advisable for all of us to try a Transfer Factor type of product and also regularly consume a safe affordable anti- inflammatory like wobenzym, which is well documented to have no side effects yet have many far reaching benefits such as : " TEROBOSAN dalam KESEHATAN JANTUNG melalui MOLEKUL AJAIB TARGETED.









Penulis;
Peter Libby M.D.
who earned his M>D> from the university of California, San Diego is chief of cardiovascular medicine at Brigham and Women's Hospital, Mallinckrodt Professor of Medice at Harvard Medical School




1 komentar:

  1. Tengkyu banget infonya bagus, menarik. Bagaimana caranya menjadi anggot ? tolong dong diinfokan

    BalasHapus